Rabu, 07 November 2012

MY POINT OF VIEW ABOUT “L-O-V-E”



MY POINT OF VIEW ABOUT “L-O-V-E”
November 3, 2012

Cinta
Satu kata yang tidak bisa dianggap remeh dan disepelekan
Satu kata yang melakukan kontak langsung ke hati tanpa perantara
Satu kata yang memiliki lima huruf,namun menyimpan segudang rasa

Aku begitu polos dan cuek dengan kata yang satu ini sejak dahulunya. Setiap saat hanya bisa menutup mata dan telinga ketika lingkungan sekitar terserang virus ini. Cinta memiliki defenisi yang berbeda bagi setiap jiwa yang menerjemahkannya.  Ketika melihat bunga dan kumbang yang sudah berpengalaman dalam menghadapi virus ini,tak sedikit yang memposisikan dirinya sebagai raja dan ratu yang lama kelamaan akan membuka sendiri bahwa dirinya merupakan korban cinta.
Cinta
Terlalu lama diriku terbuai dengan kata yang satu ini
Terlalu lama diriku berada di posisi ingin tahu lebih tentang ini
Terlalu lama diriku tertahan untuk melangkah mencoba kehidupan seperti ini
Terlalu lama diriku memakai antibodi agar tidak terkena virus ini
Terlalu lama aku mencegah diri ini agar tidak menjadi korban berikutnya

Namun seiiring pergeseran jarum jam setiap detiknya
Seketika itu juga terjadi perubahan dalam perjalanan hidupku
 Kata orang cinta itu menyenangkan, bisa menambah semangat belajar, bisa menjauhi diri dari kata kesepian, bisa menjadi sahabat di kala sendiri,bisa jadi tempat curhat di kala ada masalah, dan masih banyak lagi.
Ada juga yang berpendapat sebaliknya, cinta itu bikin sakit hati, bikin galau, mengganggu konsentrasi belajar karena terus memikirkannya, bikin miskin karena harus mengorbankan uang setiap pertemuan dengannya, buat traktir, beli pulsa tiap bentar,beli apa saja untuk memperindah penampilan di depannya (walaupun dia bukan suami), bikin hidup gak tenang karena takut di tinggal pergi, takut kalau dia selingkuh, cemburu berkepanjangan, dan banyak lagi pendapat lain dari korban percintaan.
Berhubung ada 2 pandangan yang berbeda tentang cinta, akupun jadi penasaran ingin memasuki dunia itu. Aku ingin buktikan sendiri pandangan mana yang benar dan apakah itu hanya omong kosong belaka dari mereka. Aku ingin merasakan langsung seperti apa yang namanya cinta itu dan bagaimana memperlakukan cinta itu dengan semestinya.
Ternyata memang kedua pandangan itu benar adanya
Semua yang mereka rasakan juga pernah aku rasakan ketika di mabuk asmara.
Cinta pertamaku membawa segunung tamparan bagi diriku untuk menghormati cinta yang agung dari Sang Maha Cinta. Cinta memang sebuah kata yang bermakna sakral, tidak boleh di permainkan, tidak boleh dijadikan bahan percobaan, tidak boleh hanya untuk memenuhi satu hati saja, tidak boleh dilakukan seenaknya saja, dan yang paling penting tidak boleh dilakukan dengan lawan jenis/ nonmuhrim yang belum terikat sah sesuai syariat.
Aku bisa banyak belajar setelah terkena tamparan dan teguran tersebut dari Ilahi. Selang waktu terus berjalan, tanpa terasa sudah tiga tahun lebih aku trauma mendengar kata-kata cinta. Aku membawa diri seperti dulu lagi. Menutup mata dan telinga terhadap virus ini. Sampai-sampai akupun tak menghiraukan bisikan yang disampaikan angin dari lelaki yang ingin mendekatiku. Sungguh benar-benar tersiksa menghapus luka itu. Luka hati bisa saja diobati dan disembuhkan, walaupun butuh waktu berhari-hari bahkan bertahun-tahun. Namun sekuat apapun usaha mengobati luka itu,tetap saja bekas luka itu ada dan tidak bisa disembuhkan secepat kedipan mata.
Disana aku bisa mengambil kesimpulan kalau cinta ini tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja. Cinta itu akan menghasilkan buahnya berdasarkan perlakuan yang di berikan.
Defenisi cinta itu tergantung kepada siapa yang memilikinya dan bagaimana ia memperlakukan cinta tersebut.
Jika dia memperlakukan dengan lemah lembut, maka cinta itu pun akan memperlakukan dirinya dengan lemah lembut
Jika dia memperlakukan dengan penuh tanggung jawab, maka cinta itu pun akan bertanggung jawab terhadap dirinya
Jika dia memperlakukan dengan hormat, maka cinta itupun akan menghormati dirinya
Begitupun jika dia memperlakukan dengan tulus ikhlas, maka cinta itu dengan tulus ikhlas terhadap dirinya
Allah itu maha benar, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan sebaliknya
Maka bagaimanapun kita perlakukan cinta itu, seperti itu jugalah balasan yang akan kita terima nantinya dari cinta.
Sehingga akupun terbangun dan tersadar dari tidur yang lama itu bahwa aku belum tepat mencintai cinta. Aku hanya menjadikan cinta sebagai bahan percobaan untuk menemukan jawaban dari pertanyaanku selama ini. Aku belum pantas memiliki cinta itu dan belum memperlakukan cinta tersebut dengan cara yang benar. Seandainya saja cinta itu mendapat pelayanan yang istimewa dan perlakuan yang tepat dari ku, mungkin aku akan memetik buah yang besar dan manis sekali. Tapi sekarang aku sadar bahwa belum tepat waktunya aku menanam bibit itu di dalam hatiku. Aku kan belum punya pasangan yang dipilihkan Allah langsung sebagai pendamping hidupku. Jika si Dia hanya sebagai hasil dari pilihanku saja tanpa berdiskusi dengan Allah, mana mungkin aku bisa meraih buah manis itu. Semuanya itu kan terjadi atas kehendak Allah SWT. Justru yang aku peroleh hanyalah teguran dan tamparan yang membuat bekas luka hati itu. Itulah hal yang berterbangan di pikiranku setelah memasuki dunia cinta pertamaku.
Sungguh benar-benar tidak se-simple jumlah hurufnya, namun begitu rumit dan panjang sekali jika harus dijelaskan dengan kata-kata.
Memang benar kalau cinta itu tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata,
 karena yang berperan disini bukanlah sekedar susunan huruf saja,
bukanlah kepintaran dalam merangkai huruf menjadi kata-kata yang indah,
bukanlah keahlian merangkai kata-kata menjadi kalimat yang indah,
bukanlah kepandaian merangkai kalimat menjadi bait puisi yang sedap di dengar lantunan nya.
Tapi cinta itu tidak dapat di pisahkan dari perasaan dan niat yang tersimpan dari dasar hati yang paling dalam. Oleh karena itu perbaiki niat dan cara memperlakukan cinta tersebut. Perlakukanlah cinta dengan sebaik-baiknya (kepada orang yang tepat, momen yang tepat dan halal, dengan cara yang terbaik, mencintai dengan tulus dan sepenuh hati), agar kita memperoleh perlakuan yang terbaik dan istimewa juga dari cinta tersebut.

###   $EK!@N   ###

Tidak ada komentar:

Posting Komentar